Musikku

Free Music Online
Free Music Online

free music at divine-music.info

Kamis, 11 April 2013

Cerpen Pengalaman

Setiap orang pasti mempunyai pengalaman. Baik itu yang mengenakkan, membosankan, dan menyenangkan. 
Ingin sedikit aku ceritakan tentang pengalaman di hidupku, yang kadang penuh liku. 

Apa itu Sahabat?

Sahabat. Salah satu kata yang tak asing lagi di mata setiap orang. Teman dan sahabat mempunyai satu makna yang berbeda. Teman lebih mengerti dari sahabat.
Di salah satu kota , Lebaksiu - Jawa Tengah. aku menemui sebuah kehidupan yang mungkin tak pernah terfikirkan olehku. Disana terdapat berbagai macam tawaran hidup. Anda mau pilih yang mana? penuh dengan tekanan , atau dengan sebuah keikhlasan? itu tergantung cara pandang kalian sendiri. Berbagai macam teman dan sahabat telah aku temui. 
Yang mendekat dikala ia butuh pun ada.
Selama tiga tahun ini, Ani mencari seseorang yang bisa menemani perjalanan hidupnya. ia berasal dari keluarga biasa, sekarang ia melaksanakan sekolah di jenjang yang tidak terlalu tinggi. D1 .. mungkin bagi salah satu orang adalah jenjang yang sangat rendah. tapi bagi Ani, itu adalah jenjang yang lebih dari sekedar jenjang sekolah karena itu ia jalani dengan kerasnya perjuangannya untuk mengais satu demi satu rezeki. Ia kumpulkan peluh keringatnya untuk tetap berjuang di jenjang 1 tahun itu.
Ia selalu berharap, mempunyai satu cercah cahaya yang bisa mengantarkannya ke pendidikan yang lebih tinggi. Tapi hal tersebut ia urungkan, karena mengingat ia mempunyai dua orang adik, yang baru di SMK dan satunya lagi masih di jenjang Sekolah Dasar. 
Dia menjalani hidup dengan bekerja disertai sekolah. kadang berat memang. Letihnya hari tak ia hiraukan, begitu pula keadaan sekitar yang menurutnya tidak begitu bersahabat. Dalam bekerja, ia memang ditemani oleh beberapa karyawan. Tapi hal itu tidak pernah membuat ia merasa "Tak kesepian". Dalam pekerjaan sering terjadi persaingan. "yah namanya juga dunia kerja". Persaingan tak Ani hiraukan, tapi salah satunya adalah sebuah "kebersamaan". Dalam menjalani hidup, ia tak pernah merasa mempunyai seseorang yang dapat ia bagi dalam keluh kesah dan candanya. 
    Sendiri itu sudah biasa.Berjuan sendiri, hidup.. dan melaksanakan semuanya sendiri. ketika itu Ani hendak bekerja, walau ada beberapa teman, ia tak pernah merasa ada. Mungkin karena sifat pendiamnya, dan malu untuk menceritakan sesuatu. Tapi tak begitu juga jika "Sahabat" itu benar - benar ada. Ani lebih mengharapkan sosok kakak, karena menurutnya kakak lebih mengerti dia dari seorang teman. 
Hampir beberapa tahun, Ani tak kunjung merasa nyaman dengan yang sekarang ia jalani. Tapi, ia harus sedikit merelakan perasaannya karena ia berjuang untuk dirinya dan juga keluarganya. 
Sabar dan ikhlas selalu Ani lontarkan dalam hembusan nafasnya. ia selalu berharap, menemui satu sosok yang bisa ia jadikan sebagai sahabat, bukan hanya sekedar teman. 
Tangisan hatinya, tak pernah ia hiraukan demi sedikit menyenangkan orang lain. Dia selalu berusaha ikhlas dan tegar menghadapi cobaan demi cobaan. 
hidup serba berkecukupan, dan harus selalu bisa memutar dan bahkan mengabaikan keinginannya untuk sebuah "kebahagiaan". Ani menghabiskan hidupnya untuk menulis, daripada ia menggumamkan keluh kesahnya kepada orang lain. ia tak ingin seorang pun yang tahu isi hati yang dialaminya, kecuali dirinya sendiri, dan Tuhannya. Semoga perjuanganku takan sia - sia.

Dalam sebuah akhir dari harinya berjuang, ia selalu berusaha untuk menuangkan ceritanya pada satu carik kertas, atau dalam layar komputer yang ia hadapi, untuk sekedar melepas rasa gundah, dan tertekan dalam jiwanya.


Ku tulis rangkaian ini, hanya untukmu. Tuhan .. yang lebih mengerti akan segala kebutuhanku
bukan segala yang aku inginkan. Aku tahu rencanamu, pasti akan indah, meski aku harus selalu menahan rasa, dan berjuang untuk kadang menelan pahitnya pil kehidupan ini. Semoga indah pada waktunya . Aamiin



1 komentar: